Di dalam dunia pengembangan website atau aplikasi sering kali kita mendengar tentang ”front-end dan back-end”. Kedua hal tersebut memiliki peran yang penting dan berhubungan satu sama lain dalam pengembangan sebuah website dan aplikasi akan tetapi dalam proses front-end dan back-end sangatlah berbeda. Sebelum membahas perbedaan mari kita mengetahui pengertian front-end dan back-end.

1. Apa itu Front-End?
Front-end adalah bagian dari tampilan situs web atau aplikasi yang dapat dilihat dan diinteraksikan secara langsung oleh pelanggan web atau aplikasi. Dalam proses front-end menggunakan 3 bahasa seperti Hyper Text Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets (CSS) dan JavaScript.
2. Apa itu Back-End?
Back-end adalah bagian dari situs web atau aplikasi bekerja di belakang yang tidak dilihat oleh pelanggan, ia bertugas mengatur data, komunikasi antar server dan memastikan web berjalan dengan optimal. Dalam proses back-end menggunakan 4 bahasa seperti Python, Java, PHP dan ruby.
3. Perbedaan Front-End dan Back-End
Jadi perbedaan front-end dan back-end dilihat dari sisi pelanggan apa yang dapat dilihat dari sisi luar dan yang tidak dapat di sisi dalam, yang mana front-end berfokus pada tampilan web atau aplikasi agar terlihat indah, menarik dan estetik sedangkan back-end fokus pada menyimpan data dan melakukan proses dalam server yang tidak dapat dilihat oleh pelanggan.
4. Apakah Front-End dan Back-End harus bersamaan?
Meskipun memiliki peran dan tugas yang berbeda akan tetapi kedua hal ini harus bersandingan dikarenakan keduanya saling melengkapi satu sama lain agar dapat membuat web atau aplikasi dengan baik dan optimal, jika front-end taNpa back-end maka web atau aplikasi hanya menampilkan tampilan saja tanpa ada yang memproses data dan menyimpan data. Contohnya front-end dalam pembuatan web login hanya menampilkan tampilan tanpa adanya yang menyimpan data. Sebaliknya back-end tampa front-end web atau aplikasi tidak memiliki tampilan yang bagus sehingga pelanggan tidak tertarik untuk mengunjungi web atau aplikasi. Contohnya back-end membuat web ecommerce yang sudah dibuat dengan optimal tetapi tidak ada tampilan antarmuka front-end sehingga pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut.
5. Bagaimana cara menjadi Front-End dan Back-End Development
Ada berbagai cara untuk mempelajari front-end dan back-end mulai dari belajar otodidak melalui youtube namun cara ini tidak terlalu efektif karena tidak ada yang membimbing secara langsung apabila terjadi kesalahan yang fatal. Ada pula teman-teman juga dapat mengikuti bootcamp kesatria kode, di kesatria kode memiliki mentor yang handal dengan program 3 bulan pelatihan dan 3 bulan magang untuk biaya yang ditawarkan tidak mahal jadi apalagi bagi yang ingin mempelajari front-end dan back-end langsung contact kesatriakode.com
コメント